Setelah lama tak terdengar kabar tentangnya, Manta Networkkembali menjadi perhatian pasar setelah analis on-chain PelinayPA di CryptoQuant mengungkapkan dominasi whale yang signifikan di level harga US$0,2.
Berdasarkan grafik Spot Average Order Size, titik hijau yang menandakan pesanan besar dari whale terlihat mendominasi tren utama pergerakan harga.
Kondisi ini memunculkan pertanyaan krusial, apakah MANTA sedang berada di fase akumulasi senyap yang berpotensi memicu rebound, atau justru menghadapi risiko penurunan lebih dalam ke level US$0,1.
PelinayPA menegaskan bahwa pola yang berulang sejak 2024 memperlihatkan peran sentral whale dalam menggerakkan harga.
“Aktivitas whale tetap menjadi pendorong utama harga Manta Network dan pasar sekarang berada pada titik yang menentukan, akumulasi dasar atau dimulainya tren penurunan lainnya,” ujarnya.
Pernyataan ini menegaskan bahwa nasib harga MANTA sangat ditentukan oleh strategi pergerakan investor besar.
Daftar isi
Pola Tekanan dan Akumulasi Whale
Sejak awal 2024, harga MANTA mengalami fluktuasi tajam. Pada periode Maret-Mei 2024, harga anjlok dari kisaran US$2,5–3 akibat aksi jual masif dari whale. Tekanan besar tersebut mengisi celah likuiditas dan meninggalkan jejak kuat pada grafik.
Namun, pada Juli-November 2024, pasar bergerak sideways di kisaran US$0,6–1. Fase ini lebih banyak digerakkan oleh trader ritel dengan pesanan normal yang mendominasi, meskipun tidak menghasilkan tren jelas.
Memasuki Januari-Maret 2025, dominasi whale kembali terasa. Harga turun dari US$0,9 ke US$0,4 akibat derasnya aksi jual besar. Tekanan ini menegaskan bahwa setiap kali whale mendominasi, pergerakan harga cenderung tajam ke bawah.
Berbeda dengan periode yang lebih didorong ritel, di mana harga biasanya stabil meskipun mendatar. Pada Mei-September 2025, harga mencapai titik US$0,2 dan masuk fase konsolidasi. Baik whale maupun ritel sama-sama aktif di level ini, menandai kemungkinan area akumulasi yang masih diperdebatkan analis.
Kondisi saat ini menjadi titik kritis. Jika aktivitas whale memang berupa akumulasi, potensi rebound ke kisaran US$0,4–0,5 terbuka.
Namun, jika tekanan jual berlanjut, skenario penembusan ke bawah US$0,2 bisa membawa harga menuju US$0,1, yang berarti MANTA akan kehilangan lebih banyak nilai dari level saat ini.
Lonjakan Volume dan Sinyal Derivatif Manta Network
Selain itu, indikator derivatif turut memberi gambaran penting. Data dari CoinGlass mencatat volume perdagangan MANTA melonjak 77,15 persen menjadi US$19,03 juta.
Lonjakan volume ini menunjukkan meningkatnya aktivitas pasar, meski open interest justru turun tipis 1,29 persen ke level US$14,01 juta. Penurunan open interest dapat diartikan bahwa sebagian posisi lama ditutup, sementara pergerakan harga dipicu oleh transaksi jangka pendek yang lebih spekulatif.
Sementara itu, data dari Binance MANTA/USDT memperlihatkan rasio Long/Short berada di level 2,9904. Angka ini menegaskan bahwa mayoritas akun lebih banyak membuka posisi beli dibandingkan posisi jual.
Dengan kata lain, optimisme ritel masih cukup tinggi untuk mengantisipasi pemulihan harga, meski dominasi whale tetap menjadi faktor yang paling menentukan arah pasar.
Kombinasi antara peningkatan volume, penurunan open interest dan rasio long yang tinggi mencerminkan pasar yang sedang menunggu kepastian arah. Lonjakan aktivitas bisa menjadi tanda bahwa investor mulai bersiap terhadap kemungkinan perubahan tren besar.
Dengan latar belakang pola historis dan data derivatif terkini, MANTA kini berada pada persimpangan yang menentukan. Aktivitas whale telah terbukti berulang kali memicu penurunan harga signifikan, namun fase konsolidasi saat ini juga bisa menjadi peluang akumulasi sebelum terjadinya pemulihan.
Pasar kripto sendiri tengah berada dalam fase penuh ketidakpastian, dipengaruhi faktor makroekonomi global serta tren adopsi altcoin.
Dalam situasi ini, investor ritel yang menaruh harapan pada pemulihan Manta Network tetap harus waspada, sebab dominasi whale bisa sewaktu-waktu menggeser arah pasar. Mari kita saksikan.