Mengubah Arah Bisnis dengan Pivot: Bagaimana Caranya?

Mengubah Arah Bisnis dengan Pivot: Bagaimana Caranya? – Hai Antrakasa friends, masa-masa sulit di dunia bisnis seringkali membuat perusahaan harus beradaptasi dengan cepat agar tetap survive. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pivot, yaitu mengubah arah bisnis yang sudah ada. Namun, bagaimana caranya melakukan pivot yang sukses? Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut!

Mengubah Arah Bisnis dengan Pivot: Bagaimana Caranya?

Pendahuluan

Bisnis bisa berjalan dengan baik atau buruk, salah satunya karena perubahan di pasar atau lingkungan yang tidak terduga. Jika terjadi hal ini, maka mungkin diperlukan perubahan atau pivot dalam strategi bisnis. Pivot adalah langkah strategis untuk mengubah arah bisnis agar dapat bertahan dan berkembang. Namun, bagaimana cara melakukannya?

1. Pahami Alasan Pivot

Sebelum melakukan pivot, perlu untuk memahami alasan di balik keputusan tersebut. Apakah misalnya karena pertumbuhan yang stagnan, persaingan yang ketat, atau perubahan permintaan pasar? Jika alasan pivot diketahui, akan lebih mudah membuat strategi baru yang akan digunakan.

Contoh: Perusahaan Teknologi XYZ merasa bahwa produk mereka kurang diminati oleh pasar karena persaingan yang ketat dari pesaing utama mereka.

2. Riset Pasar

Riset pasar membantu dalam memahami kebutuhan dan keinginan pasar. Buat survei dan pangsa pasar untuk mengetahui apakah konsumen atau pelanggan Anda mengalami perubahan dalam perilaku atau kebutuhan mereka. Dengan mengetahui perubahan ini, tim bisnis Anda akan memiliki gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana memenuhi kebutuhan pasar.

Contoh: Perusahaan teknologi XYZ melakukan survei untuk mengetahui alasan mengapa pengguna lebih memilih produk pesaing.

3. Evaluasi Produk/Solusi Anda

Cari tahu apa produk atau solusi Anda yang menonjol, apa yang dipasarkan tetapi tidak diminati, apa yang perlu ditingkatkan atau dimodifikasi. Evaluasi produk membantu dalam mengetahui seberapa kuat produk Anda di pasar.

Contoh: Perusahaan teknologi XYZ menemukan bahwa produk mereka kurang menonjol di pasar karena keterbatasan fitur dan fungsionalitasnya.

4. Tentukan Tujuan dan Sasaran

Setelah mengetahui apa yang kurang dari produk Anda, buatlah tujuan yang jelas dan sasaran yang spesifik. Tentukan apa yang ingin dicapai dan bagaimana pengukuran keberhasilannya.

Contoh: Perusahaan teknologi XYZ menetapkan tujuan untuk meningkatkan fitur produk mereka agar lebih menarik bagi pengguna.

5. Uji Coba Strategi Baru

Sebelum meluncurkan strategi baru Anda, uji coba terlebih dahulu. Uji coba ini membantu memberikan umpan balik langsung dari konsumen dan mengetahui kelemahan atau kelebihan strategi baru itu.

Contoh: Perusahaan teknologi XYZ menguji coba fitur tambahan pada produk mereka dengan sekelompok konsumen.

6. Pelajari Hasil Uji Coba

Setelah uji coba selesai, pelajari hasilnya. Jika hasil positif, maka strategi baru akan diluncurkan. Jika hasil negatif atau tidak sesuai dengan harapan, maka evaluasi kembali dan cari tahu bagaimana menyesuaikan strategi baru.

Contoh: Perusahaan teknologi XYZ menemukan bahwa pengujian coba fitur baru pada produk mereka berhasil dan akan diluncurkan ke pasar.

7. Lakukan Rebranding

Jika pivot melibatkan perubahan besar dalam arah bisnis, lakukan rebranding, yaitu mengubah logo, slogan, dan bahkan nama perusahaan Anda. Hal ini membantu mengkomunikasikan perubahan kepada pelanggan dan bagian dari upaya Anda untuk membentuk citra baru.

Contoh: Setelah meluncurkan fitur baru pada produk mereka, perusahaan teknologi XYZ juga melakukan perubahan logo dan slogan agar lebih sesuai dengan arah bisnis baru mereka.

8. Tingkatkan Komunikasi dan Pemasaran

Setelah pivot, penting untuk meningkatkan komunikasi dan pemasaran produk atau solusi baru Anda. Hal ini membantu menginformasikan pelanggan atau konsumen tentang perubahan yang terjadi pada bisnis dan produk Anda.

Contoh: Perusahaan teknologi XYZ meningkatkan kampanye pemasaran mereka dengan fokus pada fitur baru pada produk mereka.

9. Ubah Pola Pikir

Pivot termasuk dalam perubahan besar pada bisnis. Untuk menjalankan pivot dengan sukses, ubah pola pikir. Jika perusahaan mengalami kegagalan, pivot bisa menjadi pilihan terbaik untuk memperbaiki situasi.

Contoh: Perusahaan teknologi XYZ mengubah pola pikir dari mengikuti tren di pasar menjadi inovatif dan menciptakan tren sendiri.

10. Pelajarilah dari Keberhasilan

Perubahan arah bisnis seharusnya dilakukan hanya ketika diperlukan. Jika strategi pivot berhasil, pelajari hal-hal yang berkontribusi pada keberhasilannya, dan terus kembangkan.

Contoh: Setelah meluncurkan fitur baru, perusahaan teknologi XYZ berhasil meningkatkan penjualan dan pangsa pasar mereka, sehingga mereka terus mengembangkan fitur baru untuk produk mereka.

11. Jangan Takut Gagal

Pivot bisa menjadi pengalaman yang menegangkan bagi banyak orang karena banyak risiko yang terkait dengannya. Namun, jangan takut gagal. Jika pivot gagal, ambil pelajaran darinya dan gunakan untuk memperbaiki bisnis Anda.

Contoh: Meskipun beberapa fitur baru produk mereka tidak berhasil, perusahaan teknologi XYZ berusaha mengembangkan fitur lain untuk mempertahankan keunggulan produk mereka di pasar.

12. Dapatkan Dukungan dari Karyawan

Setiap pivot membutuhkan dukungan dari seluruh tim bisnis Anda, dari manajemen hingga karyawan. Dukungan ini membantu menjalankan pivot dan meningkatkan peluang kesuksesan.

Contoh: Perusahaan teknologi XYZ mendapatkan dukungan dari seluruh karyawan mereka untuk mengembangkan fitur baru pada produk mereka.

13. Pelajari dari Kesalahan

Setiap pivot pasti akan mengalami kesalahan. Pelajari dari kesalahan tersebut dan cari tahu bagaimana menghindarinya di masa depan.

Contoh: Perusahaan teknologi XYZ belajar dari kesalahan mereka dan meningkatkan kemampuan pengujian produk sebelum diluncurkan ke pasar.

14. Pantau Kinerja

Setelah pivot diluncurkan, pantau kinerja bisnis secara teratur. Hal ini membantu dalam mengetahui apakah pivot berhasil atau tidak, dan juga mengidentifikasi perubahan yang perlu dilakukan.

Contoh: Perusahaan teknologi XYZ terus memantau kinerja produk mereka setelah meluncurkan fitur baru dan mengidentifikasi perubahan yang harus dilakukan.

15. Jadilah Fleksibel

Setiap pivot mungkin memerlukan perubahan lagi di masa depan. Oleh karena itu, jadilah fleksibel dan siap untuk mengubah arah bisnis lagi jika diperlukan.

Contoh: Perusahaan teknologi XYZ siap untuk kembali berinovasi jika kondisi pasar atau permintaan konsumen berubah di masa depan.

Kesimpulan

Pivot bisa menjadi pilihan yang cerdas untuk mengubah arah bisnis Anda ketika diperlukan. Namun, perlu dilakukan dengan hati-hati dengan memperhatikan sasaran yang jelas dan riset pasar yang tepat. Melakukan pivot memerlukan kerja keras dan dukungan dari tim bisnis Anda, namun bisa menjadi kunci kesuksesan bisnis Anda.

Demikianlah beberapa cara mengubah arah bisnis dengan pivot yang dapat Anda coba terapkan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin mengembangkan bisnisnya. Terima kasih telah membaca artikel ini dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya. Jangan lupa untuk membagikan artikel ini kepada teman atau ke sosial media Anda agar semakin banyak orang yang mendapat manfaat dari informasi yang disajikan.

Scroll to Top