Mudahnya Cara Menghitung Harga Pokok Produksi Makanan yang Harus Kamu Ketahui

Mudahnya Cara Menghitung Harga Pokok Produksi Makanan yang Harus Kamu Ketahui – Hai Antrakasa Mania! Bagaimana kabar kalian? Semoga selalu dalam keadaan baik-baik saja. Kali ini, saya akan membahas tentang hal yang penting bagi kalian yang ingin menjalankan Bisnis makanan. Yup, hitung-hitungan harga pokok produksi makanan. Tenang, jangan khawatir! Kali ini saya akan memberikan Tips dan Trik mudah untuk menghitung harga pokok produksi makanan. Yuk, langsung saja simak artikel ini sampai selesai.

Mudahnya Cara Menghitung Harga Pokok Produksi Makanan yang Harus Kamu Ketahui

1. Menghitung Bahan Baku

Pertama-tama yang harus kamu lakukan adalah menghitung harga semua bahan baku yang digunakan dalam membuat makananmu. Pastikan kamu mencatat semua bahan dan harganya dengan teliti.

Contoh: Kamu membuat kue brownies, maka bahan-bahan yang harus kamu catat adalah tepung terigu, gula pasir, telur, cokelat bubuk, dan mentega.

2. Menghitung Harga Satuan Bahan Baku

Setelah mencatat harga semua bahan baku, kamu perlu menghitung harga satuan (per kilogram atau per liter) untuk tiap bahan. Hal ini penting karena kamu mungkin membeli bahan baku dalam jumlah yang berbeda-beda.

Contoh: Kamu membeli tepung terigu seharga Rp 8.000 per kilogram, gula pasir seharga Rp 12.000 per kilogram, telur seharga Rp 20.000 per lusin, cokelat bubuk seharga Rp 30.000 per kilogram, dan mentega seharga Rp 35.000 per kilogram.

3. Menghitung Harga Bahan Baku yang Digunakan dalam Makanan

Dengan menghitung harga satuan bahan baku, kamu bisa menghitung harga total bahan baku yang digunakan dalam membuat makananmu. Caranya cukup dengan mengalikan harga satuan dengan jumlah bahan baku yang kamu gunakan.

Contoh: Kamu menggunakan 1 kilogram tepung terigu, 500 gram gula pasir, 6 butir telur, 250 gram cokelat bubuk, dan 200 gram mentega. Maka harga total bahan baku yang kamu gunakan adalah Rp 8.000 x 1 + Rp 12.000 x 0.5 + Rp 20.000 x 6/12 + Rp 30.000 x 0.25 + Rp 35.000 x 0.2 = Rp 123.000

4. Menghitung Biaya Listrik dan Gas

Selain bahan baku, kamu juga perlu menghitung biaya listrik dan gas yang digunakan saat memproduksi makananmu. Pastikan kamu mencatat penggunaan listrik (dalam watt) dan gas (dalam kilogram).

Contoh: Kamu menggunakan oven listrik 1.000 watt selama 1 jam dan gas 1 kilogram untuk memasak selama 2 jam. Harga listrik adalah Rp 1.000 per watt per jam dan harga gas adalah Rp 25.000 per kilogram.

5. Menghitung Harga Satuan Listrik dan Gas

Seperti halnya dengan bahan baku, kamu juga perlu menghitung harga satuan listrik dan gas. Hal ini karena kamu mungkin membeli listrik dan gas dalam jumlah yang berbeda-beda.

Contoh: Harga satuan listrik adalah Rp 1.000 per watt per jam dan harga satuan gas adalah Rp 25.000 per kilogram.

6. Menghitung Biaya Listrik dan Gas yang Digunakan dalam Makanan

Dengan menghitung harga satuan listrik dan gas, kamu bisa menghitung biaya total listrik dan gas yang digunakan saat memproduksi makananmu. Caranya cukup dengan mengalikan harga satuan dengan penggunaan listrik dan gas yang kamu catat sebelumnya.

Contoh: Kamu menggunakan listrik sebesar 1.000 watt selama 1 jam dan gas sebanyak 1 kilogram selama 2 jam. Maka biaya listrik yang kamu gunakan adalah Rp 1.000 x 1.000 x 1 = Rp 1.000.000 dan biaya gas yang kamu gunakan adalah Rp 25.000 x 1 x 2 = Rp 50.000.

7. Menghitung Biaya Upah Tenaga Kerja

Sebagai produsen makanan, kamu pastinya membutuhkan tenaga kerja untuk membantumu memproduksi makananmu. Pastikan kamu mencatat berapa jumlah tenaga kerja yang kamu gunakan dan berapa upah yang kamu bayarkan untuk tiap tenaga kerja.

Contoh: Kamu mempekerjakan 2 orang untuk memproduksi makananmu. Upah per orang adalah Rp 50.000 per hari.

8. Menghitung Total Harga Pokok Produksi (HPP)

Dengan menghitung semua biaya yang dikeluarkan untuk produksi makananmu, kamu bisa menghitung HPP. Caranya cukup dengan menjumlahkan harga bahan baku, biaya listrik dan gas, dan biaya upah tenaga kerja.

Contoh: Harga total bahan baku yang digunakan adalah Rp 123.000, biaya listrik yang digunakan adalah Rp 1.000.000, biaya gas yang digunakan adalah Rp 50.000, dan biaya upah tenaga kerja adalah Rp 100.000. Maka HPP makananmu adalah Rp 1.273.000.

9. Menentukan Harga Jual

Setelah mengetahui HPP, kamu perlu menentukan harga jual makananmu. Pastikan kamu mempertimbangkan faktor-faktor seperti target pasar, harga saingan, dan keuntungan yang ingin kamu dapatkan.

Contoh: Kamu ingin mendapatkan keuntungan sebesar Rp 250.000 per makanan. Maka harga jual makananmu harus dijual sebesar Rp 1.523.000.

10. Menentukan Margin Keuntungan

Margin keuntungan merupakan selisih antara harga jual dengan HPP. Pastikan margin keuntunganmu cukup untuk menutupi biaya operasional kamu dan memberikan kamu keuntungan yang diinginkan.

Contoh: Margin keuntunganmu adalah Rp 1.523.000 – Rp 1.273.000 = Rp 250.000. Margin keuntunganmu mencapai sebesar 19.6%.

11. Mempertimbangkan Harga Saingan

Kamu juga perlu mempertimbangkan harga saingan di pasaran agar kamu bisa menentukan harga jual yang tepat. Pastikan harga jual yang kamu tetapkan tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah dibandingkan harga saingan.

Contoh: Harga saingan untuk makananmu adalah sebesar Rp 1.500.000. Maka kamu perlu menetapkan harga jual yang tidak terlalu jauh dari harga saingan.

12. Menyesuaikan Harga Jual dengan Target Pasar

Selain itu, kamu juga perlu menyesuaikan harga jual dengan target pasar. Pastikan harga jual yang kamu tetapkan sesuai dengan kemampuan target pasar untuk membeli makananmu.

Contoh: Target pasar untuk makananmu adalah kalangan menengah ke atas. Maka kamu bisa menetapkan harga jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan kalangan menengah ke bawah.

13. Meningkatkan Keuntungan dengan Meningkatkan Penjualan

Jika kamu ingin meningkatkan keuntungan, maka kamu perlu meningkatkan penjualan juga. Caranya bisa dengan melakukan promosi, meningkatkan kualitas produk, ataupun memberikan diskon.

Contoh: Kamu bisa membuat promosi di media sosial, meningkatkan kualitas rasa dan tampilan makananmu, serta memberikan diskon untuk pelanggan yang sudah setia.

14. Menerapkan Budgeting yang Tepat

Untuk mengelola bisnis produksi makananmu dengan baik, kamu juga perlu menerapkan budgeting yang tepat. Pastikan kamu memperhitungkan semua biaya yang dikeluarkan untuk produksi makananmu dan mempersiapkan anggaran yang cukup untuk pengembangan bisnismu.

Contoh: Buatlah laporan keuangan secara berkala dan buatlah rencana pengembangan bisnis yang realistis berdasarkan laporan keuangan tersebut.

15. Kesimpulan

Menghitung HPP makananmu merupakan hal yang penting untuk mengelola bisnis produksi makananmu dengan baik. Pastikan kamu menghitung semua biaya yang dikeluarkan dengan teliti dan menentukan harga jual yang tepat untuk memperoleh keuntungan yang diinginkan.

Dengan menerapkan budgeting yang tepat dan meningkatkan penjualan, kamu bisa mengembangkan bisnis produksi makananmu dengan baik dan meraih kesuksesan di masa depan.

Demikianlah pembahasan tentang mudahnya cara menghitung harga pokok produksi makanan yang harus kamu ketahui. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu yang sedang merintis bisnis kuliner. Terima kasih telah membaca artikel ini, sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Jangan lupa untuk membagikan artikel ini ke teman atau ke sosial media agar semakin banyak orang yang dapat memanfaatkan informasi yang disajikan. Mari kita dukung sesama pebisnis kuliner untuk mengembangkan usahanya dengan informasi yang tepat dan akurat.

Scroll to Top