Takbiran di Tengah Pandemi, Bagaimana Serunya?

Takbiran di Tengah Pandemi, Bagaimana Serunya? – Hallo Sobat Antrakasa, di tahun ini kita merayakan Idul Fitri dengan situasi yang berbeda dari tahun sebelumnya akibat pandemi COVID-19. Takbiran, salah satu tradisi yang kerap dilakukan menjelang perayaan Idul Fitri, juga mengalami perubahan. Meski tak terlalu ramai seperti tahun-tahun sebelumnya, namun serunya takbiran di tengah pandemi tetap dapat dirasakan.

Takbiran kali ini ada yang melakukan dengan cara berkumpul di masjid atau lapangan terbuka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti jaga jarak, menggunakan masker, dan menyediakan hand sanitizer. Sementara itu, takbiran juga dapat dirasakan melalui television atau streaming online, sehingga tetap dapat merasakan kebersamaan meski jarak memisahkan. Meski dalam situasi yang berbeda, semangat takbiran tidak kalah serunya dibanding tahun sebelumnya dan dapat menjadi momen yang spesial dalam merayakan Idul Fitri di tengah pandemi.

Takbiran di Tengah Pandemi, Bagaimana Serunya?

Tahun 2020 selalu menjadi tahun yang sulit dan penuh dengan kejutan. Pandemi COVID-19 yang belum usai menyebabkan orang-orang harus menyesuaikan diri dengan kebiasaan baru. Hal itu pun tak terkecuali dengan perayaan Idul Adha pada bulan Juli lalu. Meskipun begitu, perayaan tetap seru dan penuh kebahagiaan.

Seiring dengan pembatasan sosial yang masih berlaku, takbiran di tempat umum ditiadakan untuk menghindari kerumunan massa. Namun, takbiran tetap meriah di kampung-kampung. Tanpa adanya kerumunan massa, suara takbir menjadi begitu kental di udara saat malam hari.

Sebuah gambaran memukau yang terlihat ketika keluarga dan tetangga berkumpul di halaman rumah mereka masing-masing. Anak-anak bermain layangan yang terus melayang beriringan dengan suara takbir. Sedangkan orang dewasa asyik bersenda gurau di beranda sambil menunggu waktu salat Idul Adha.

Perayaan Idul Adha tetap menjadi hari yang penuh dengan tawa dan canda di tengah pandemi yang tak kunjung usai. Meskipun dihadapkan dengan keterbatasan-keterbatasan tetap saja membuat orang bahagia dan merayakan hari raya dengan penuh semangat.

Sebelum pandemi terjadi, takbiran di masjid selalu menjadi sebuah pengalaman yang dapat disebut dengan luar biasa. Kerumunan yang begitu massif, suara takbir yang menggema dan diiringi dengan benda-benda semacam rebana dan simbal, semua itu menjadi suatu hal yang sangat spesial dan tak terlupakan.

Namun, di tahun 2020 semuanya berbeda.

Banyak orang khawatir takbiran di halaman rumah tidak akan memberikan pengalaman yang menyenangkan, sebab itu akan terasa hampa dibanding arus kerumunan yang ramai di masjid.

Namun, ketika malam takbiran datang, semua orang kembali merasakan semangat perayaan Idul Adha. Kegembiraan pun kembali terasa di tengah-tengah kerumunan keluarga dan tetangga yang mengelilingi rumah.

Bagi yang sudah merasakan takbiran di masjid, takbiran di kampung tentu menjadi pengalaman yang jauh berbeda. Namun, takbiran di kampung juga memiliki keindahan tersendiri.

Ini adalah waktunya untuk mengisi kemerdekaan di halaman rumah, melancong ke kampung halaman, memiliki waktu yang istimewa dengan keluarga dan menjalin hubungan baik dengan tetangga dan kerabat.

Sebuah momen spesial yang dapat menjadi pengobat rindu tanpa adanya kerumunan manusia. Takbiran di kampung memang jauh dari kepadatan manusia, tapi tetap lah meriah dengan suara takbir dan senyum-senyum bahagia dari wajah orang yang kita kenal.

Hal itu lah yang paling istimewa dari perayaan Idul Adha di tengah-tengah pandemi saat ini. Kita belajar menjalin kebersamaan di tengah keterbatasan dan mempererat kembali tali silaturahmi dengan keluarga dan tetangga.

Peringatan Idul Adha bukan hanya merayakan pengorbanan seorang Nabi, tapi juga merayakan cara hidup berdampingan yang harmonis di dalam kebersamaan dengan keluarga, yang lebih besar lagi pada warga kampung atau desa.

Besar harapan dari kebiasaan ini yang lebih menekankan pada keluarga dan kampung akan terus berlanjut ke masa pandemi akan datang dan menjadi acara yang meriah dan bermakna bagi semua orang.

Baca juga: Kisah Inspiratif di Balik Kebudayaan Idul Fitri

Kesimpulan

Perayaan Idul Adha tahun 2020 menunjukkan bahwa meskipun dibatasi sosial karena pandemi COVID-19, selalu ada jalan untuk merayakan bersama dengan orang-orang terdekat kita. Takbiran di kampung atau di rumah keluarga memang merupakan pengalaman yang jauh dari pengalaman takbiran di masjid, tetapi tetap menjadi pengalaman yang manis dan terasa meriah.

Penutup

Tetaplah merayakan dengan orang-orang terdekat dalam situasi apapun karena perayaan tidak selalu menjadi tentang kerumunan manusia di tempat umum, tapi juga tentang kebersamaan dan silaturahmi dengan keluarga dan warga kampung. Sampai jumpa di artikel lainnya!

Leave a Comment

Scroll to Top